D1511041
MANAJEMEN ADMINISTRASI
1. Imitasi
Imitasi yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
Imitasi merupakan proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain.
Sedangkan dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Imitasi adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai penerima rangsang
Menurut Tarde faktor imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau melandasi interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Gerungan (1966:36). Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalu orang yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang diimitasi itu. Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang melanda masyarakat berkembang karena faktor imitasi.
2. Sugesti
Dalam suatu interaksi sosial melalui imitasi orang yang satu mengikut i sesuatu
di luar dirinya. Sedangkan dalam sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap
dari dirinya yang kemudian diterima oleh orang lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seseorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.
Suatu sugesti akan mudah terjadi apabila terjadi dalam hal- hal berikut:
- Kemampuan berpikir seseorang terhambat
Dalam proses sugesti biasanya orang yang dikenainya mengambil alih pandanganpandangan
dari orang lain tanpa memberikan pertimbangan kritik terlebih dahulu.
Hal ini akan lebih mudah terjadi jia kemampuan berpikir seseorang terhambat,
misalnya karena kelelahan fisik, kelelahan berpikir, atau karena rangsangan emosional.
- Keadaan pikiran yang terpecah-belah (disosiasi)
Sugesti mudah terjadi bila seseorang mengalami pikiran yang terpecah-belah.
Misalnya, jika seseorang sedang bingung, karena ia menghadapi kesulitan-kesulitan hidup yang kompleks. Dalam keadaan banyak utang, misalnya seseorang mudah
disugesti oleh lintah darat untuk meminjam uang darinya.
- Otoritas
Sugesti akan mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan itu
adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan di bidangnya. Misalnya,
seorang kyai yang berwibawa akan mudah diikuti pandangannya oleh
pengikutnya.Begitu juga seorang ahli dalam bidang tertentu akan mudah diterima
pandangannya, jika ia berbicara di bidangnya itu.
- Mayoritas
Seseorang seringkali cenderung untuk menerima ucapan atau pandangan orang atau
pihak lain, apabila pandangan itu didukung oleh sebagian besar (mayoritas)
golongan atau kelompoknya. Jika orang kebanyakan sudah menerima pandangan
itu, ia pun biasanya akan menyetujui pandangan tersebut.
3. Identifikasi
Identifikasi adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang
lain. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan
sugesti yang pengaruhnya sangat kuat Identifikasi adalah suatu istilah yang
dikemukakan oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam, khususnya dalam
psikoanalisis. Pengertian lain,identifikasi merupakan imitasi yang mendalam
sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara di sengaja maupun
tidak disengaja.
Contoh anak-anak belajar norma-norma sosial dari hasil identifikasinya
terhadap orang tua mereka. Di dalam identifikasi anak akan mengabil oper
sikap-sikap ataupun norma-norma dari orang tuanya yang dijadikan tempat
identifikasi itu. Dalam proses identifikasi ini seluruh norma-norma, cita-cita,
sikap dan sebagainyadari orang tua sedapat mungkin dijadikan norma-norma,
sikap-sikap dan sebagainya itu dari anak sendiri, dan anak menggunakan hal
tersebut dalam perilaku sehari-hari.
4.Empati
Empati berasal dari bahasa Yunani
εμπάθεια yang berarti “ketertarikan fisik”. Sehingga dapat didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan
perasaan orang lain. Empati dapat diartikan sebagai suatu keadaan jiwa yang merasa
iba melihat penderitaan orang lain dan terdorong dengan kemauan sendiri untuk
menolongnya tanpa mempersoalkan perbedaan latar belakang agama, budaya,
bahasa, kebangsaan, etnik, golongan dan sebagainya. (Abuddin Nata) Empati
sering disebut-sebut sebagai resonansi dari perasaan. Secara fisika berarti
ikut bergetarnya suatu benda karena persamaan frekuensi. Dengan empati,
seseorang akan membuat frekuensi perasaan dalam dirinya sama dengan frekuensi
perasaaan yang dirasakan orang lain. Sehingga ia turut bergetar, turut
memahami, sekaligus merasakan apa yang dirasakan orang lain. Karena pikiran,
kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang
yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain.
5. Simpati
Simpati kecenderungan untuk merasakan perasaan, pikiran dan keinginan orang
lain. Namun karena melibatkan perasaan, seringkali penilaiannya menjadi
subyektif. Sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita
orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung
apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak
terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan
pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap,
penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang
tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.
Dalam penggunaan umum, simpati biasanya membuat pemahaman yang dikenal
tentang ketidakbahagiaan lain atau penderitaan, terutama ketika kesedihan.
Simpati juga dapat merujuk kepada menyadari lain (positif) emosi juga. Dalam
arti yang lebih luas, dapat merujuk pada pembagian sentimen politik atau
ideologis, seperti dalam frase “seorang simpatisan komunis”. Kata ini berasal
dari συμπάθεια Yunani (sympatheia) [3], dari σύν (syn) “bersama” dan πάθος
(pathos) “gairah”, dalam hal ini “menderita” (dari πάσχω – pascho, “terpengaruh
oleh, untuk menderita “).
nice
BalasHapusThank you infonya ^^
BalasHapusGoblok lu
BalasHapus